Kadisdikbud Sidoarjo Tirto Adi Beri Tantangan para Guru di Bengkel Jurnalistik 2024

PWI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo menggelar Bengkel Jurnalistik Guru 2024. Kegiatan yang menyasar bagian kehumasan sekolah itu menghadirkan para pakar di bidang jurnalistik.

Sep 2, 2024 - 09:44
Sep 2, 2024 - 10:20
 0  30
Kadisdikbud Sidoarjo Tirto Adi Beri Tantangan para Guru di Bengkel Jurnalistik 2024

SpentigdaNews -- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Sidoarjo Dr Tirto Adi MPd memberi tantangan pada para guru. 

Hal tersebut disampsikannya pada Bengkel Jurnalistik Guru 2024 yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sidoarjo, di Ruang Diklat SMPN 1 Sidoarjo, Sabtu (31/8/24). 

Tirto Adi mengatakan, kegiatan Bengkel Jurnalistik Guru 2024 merupakan kesempatan langka. "Kegiatan ini waktunya singkat, maka diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Narasumbernya juga merupakan pakar-pakar yang ada di bidangnya," tuturnya. 

Dia berharap, pada Bengkel Jurnalistik Guru 2024 ada pencerahan dari ilmu yang didapat. "Setelah pulang dari pelatihan ini, para guru harus bisa menghidupkan mading sekolah. Sehingga nanti ada majalah sekolah yang terwujud. Bisa ya Bapak Ibu?" tantangnya yang direspon positif para guru. 

Sebelumnya, Tirto Adi mengatakan, membangun daerah dan pendidikan melalui lima pilar atau yang disebut Pentahelix. 

Pilar akademisi, kata dia, menjadi yang pertama. "Karena di perguruan tinggi ada tridharma perguruan tinggi. Salah satunya pengabdian dan penelitian," jelasnya. 

Kedua, lanjutnya, diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). "Mereka ada corporate social responsibility (CSR) yang bisa dimanfaatkan sekolah," ungkapnya. 

Ketiga adalah komunitas. Seperti meningkatkan literasi di Sidoarjo, maka Dinas Pendidikan menjalin kerja sama dengan komunitas Kampung Lali Gadget (KLG) di Wonoayu. 

"Juga menjalin kerja sama dengan Komunitas Bait Literasi, dan masih banyak lagi. Termasuk pada komunitas Budaya Brangwetan yang melahirkan sekolah toleransi yang pertama di Indonesia," tutur Tirto Adi yang beberapa waktu lalu diundang ke UIN Jakarta untuk sharing informasi sekolah toleransi. 

Tirto Adi lalu menjelaskan pilar keempat adalah pemerintah dan terakhir adalah media. "Maka jalin komunikasi dengan media, seperti media mainstream dengan konsep jurnalistik yang jelas," ulas kepala dinas yang telah menelurkan 34 judul buku baru dan ratusan artikel tersebut. 

Dorong Ekosistem Pers

Sebelumnya, sekapur sirih disampaikan Ketua PWI Kab Sidoarjo Mustain. Dalam sambutannya, dia menyampaikan kegiatan Bengkel Jurnalistik merupakan program dari PWI.

"Sebagai organisasi profesi wartawan yang diakui dewan pers, PWI punya tanggung jawab soal literasi media di masyarakat," ujarnya. 

Dia melanjutkan, sebelumnya, kegiatan menyasar ke siswa soal literasi dan jurnalistik. "Mengapa sekarang guru? Karena kami ingin mendorong ekosistem pers yang sehat di Sidoarjo," paparnya. 

PWI merupakan organisasi yang berisi para wartawan dari berbagai media. PWI Sidoarjo ingin memberi pemahaman secara utuh terkait konsep jurnalistik. 

"Menghadapi media sosial yang begitu masif maka perlu pemahaman jurnalistik yang komprehensif. Seperti cover both side, juga cek dan ricek," jelasnya. 

Media ada struktur organisasi, hal tersebut berbeda dengan media sosial yang diterbitkan oleh individu-individu. Produk jurnalistik yang dihasilkan keduanya juga berbeda. (*)

Penulis Darul Setiawan

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

SMP NEGERI 3 SIDOARJO SMP NEGERI 3 SIDOARJO Jln. Raden Patah, No. 95 Pucanganom Sidoarjo