SMP Al Falah Deltasari Ajak Siswa Merayakan Keberagaman dan Memupuk Persatuan
SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo mengadakan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Bhinneka Tunggal Ika yang berlangsung selama sepekan, 23-27 September 2024. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9.
Kegiatan pembelajaran P5 dibuka oleh kepala sekolah Gatot Purwanto di ballroom sekolah pada hari pertama projek, Senin (23/9).
Dalam sambutannya, Gatot menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan persatuan.
Ia mengutip surat Al-Hujurat, yang artinya wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
“Jadi pembelajaran projek tema Bhinneka Tunggal Ika ini sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran akan keberagaman dan kebersamaan di kalangan siswa. Juga untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air,” tandas Gatot Purwanto.
Waka Kurikulum SMP Al Falah Deltasari, Al Musta’anu menambahkan, pembelajaran P5 bertujuan untuk membangun karakter siswa yang menghargai perbedaan dan memperkuat persatuan bangsa.
“Projek ini penting karena tidak hanya memberikan pemahaman konseptual tentang Bhinneka Tunggal Ika, tetapi juga menanamkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari siswa. Kami berharap siswa dapat menerapkan toleransi, solidaritas, dan cinta budaya dalam setiap interaksi mereka, baik di sekolah maupun di luar sekolah,” ujar Al Musta’anu, Kamis (26/9).
Acara pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan materi Merayakan Keberagaman, Menguatkan Persatuan oleh M. Anshor Sja’roni.
Narasumber yang juga guru IPS ini menjelaskan makna Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa yang berasal dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, serta menyoroti bagaimana keberagaman budaya Indonesia memperkuat persatuan, terutama dalam konteks Sumpah Pemuda.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga keberagaman budaya melalui kreasi seni yang akan digelar oleh siswa dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sumpah Pemuda.
“Sumpah Pemuda adalah manifestasi dari semangat Bhinneka Tunggal Ika, di mana perbedaan diakui dan dihargai, namun tetap memperkuat persatuan bangsa,” tuturnya.
Sebagai wujud dari implementasi semangat tersebut, seluruh siswa akan terlibat dalam kelas kreasi seni yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia, seperti ragam tari tradisional, permainan tradisional, musik tradisional, tembang Jawa, musik banjari, melukis, dan musikalisasi puisi.
Hasil dari pembelajaran ini akan ditampilkan dalam sebuah pentas seni terbuka di Unimas, yang diharapkan dapat mempromosikan semangat Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat luas.
Salah satu siswa, Illona Calista dari kelas 9.4, menyampaikan pendapatnya tentang tantangan yang dihadapi bangsa dalam menjaga Bhinneka Tunggal Ika.
“Di tengah masyarakat jaringan atau network society, kita harus bisa menjaga keberagaman dan kelestarian budaya Indonesia,” ungkapnya.
Gladish Amira Oxie dari kelas 8.2 mengatakan pendapatnya saat ditanya bagaimana peran dia sebagai pelajar dalam mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika.
“Sebagai pelajar, kami bisa mengkampanyekan Bhinneka Tunggal Ika dengan cara saling menghargai antar sesama suku bangsa dan melestarikan budaya kita,” katanya.
Sementara itu, Danita Latisha dari kelas 7.3 memiliki gagasan yang menarik.
“Saya ingin mengadakan festival kebudayaan, belajar kesenian daerah lain, membuat poster, dan mempostingnya di media sosial untuk mengajak teman-teman lebih menghargai budaya,” ujarnya penuh semangat.
Projek ini akan diakhiri dengan penampilan kreasi seni di Unimas Waru Sidoarjo pada Sabtu (12/10) di mana karya siswa akan dipamerkan kepada masyarakat umum, sebagai bentuk nyata kampanye Bhinneka Tunggal Ika dari siswa SMP Al Falah Deltasari Sidoarjo.(*)
What's Your Reaction?