BPBD Jawa Timur Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana di SMP Al Muslim Sidoarjo
Belajar Tanpa Henti: Budaya Siaga dan Mitigasi Bencana Berkelanjutan.
Sidoarjo, 30 September 2024 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengadakan acara Pelatihan Mitigasi Bencana di SMP Al Muslim Sidoarjo pada hari Senin pagi. Acara yang berlangsung selama dua jam, dari pukul 09.00 hingga 10.30 WIB, dihadiri oleh seluruh siswa kelas VII, VIII dan IX, serta para ustaz dan ustazah sekolah tersebut. Tema acara yaitu Belajar Tanpa Henti: Budaya Siaga dan Mitigasi Bencana Berkelanjutan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan siswa dalam menghadapi berbagai jenis bencana yang mungkin terjadi di wilayah Jawa Timur. Acara dibagi menjadi dua sesi utama: pemaparan materi dan praktik simulasi bencana.
Sesi pertama dimulai dengan pemaparan materi dari bapak Irvan Setyanu Pim, Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, beliau menekankan pentingnya edukasi mitigasi bencana sejak dini. "Pengetahuan dan kesiapan menghadapi bencana harus ditanamkan sejak usia muda. Dengan pelatihan ini, kami berharap para siswa dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan mitigasi bencana," ujar Irvan. Selain itu, sebagai tim ahli dari BPBD Jawa Timur, beliau juga menyampaikan berbagai jenis bencana yang sering terjadi di Jawa Timur, seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan kebakaran. Para siswa diajarkan tentang tanda-tanda awal bencana, langkah-langkah evakuasi, serta tindakan yang harus dilakukan selama dan setelah bencana terjadi.
Sesi kedua berupa praktik simulasi bencana yang berlangsung di halaman sekolah. Simulasi ini melibatkan seluruh peserta dalam skenario gempa bumi dan kebakaran. Para siswa dilatih untuk melakukan "drop, cover, and hold on" saat terjadi gempa, serta diajarkan cara melakukan pertolongan pertama pada kecelaakan patah tulang lengan, kaki dan cidera leher. Simulasi di bagi menjadi 4 tim sebagai tim siaga tim siaga ini terbagi menjadi tim evakuasi, tim pengamanan dokumen, tim pemadam api dan tim kesehatan. Simulasi di mulai dengan bunyinya sirene pertama yang menandakan terjadinya gempa, sirine ke dua menandakan proses evakuasi yang dibantu oleh tim siaga, mulai dari keluar ruangan, berjalan kelorong, turun tangga, hingga menuju titik kumpul yang ada di lapangan basket sekolah.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMP Al Muslim Sidoarjo, Ustaz Yogi Anggara, S.Pd., mengungkapkan apresiasinya terhadap bantuan dari BPBD Jawa Timur. "Kami sangat berterima kasih atas pelatihan ini. Sebagai sekolah yang peduli akan keselamatan siswa, kami merasa pelatihan semacam ini sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan alam," tuturnya.
Salah satu peserta, Fania Arnindyta Gunawan, siswi kelas VII Umar bin Khattab, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru dari pelatihan tersebut. "Sebelumnya saya tidak tahu harus berbuat apa jika terjadi gempa. Sekarang saya paham bahwa kita harus tetap tenang dan mengikuti prosedur evakuasi yang benar," jelasnya.
Ustazah Nurun Nisaul Istiqomah, guru IPA di SMP Al Muslim, menambahkan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kurikulum yang diajarkan di sekolah. "Kami telah mengintegrasikan materi kebencanaan dalam pelajaran IPA dan IPS. Pelatihan ini menjadi penguat yang sangat baik bagi siswa untuk memahami konsep-konsep yang telah dipelajari di kelas," ungkapnya.
Di akhir acara, BPBD Jawa Timur membagikan booklet panduan mitigasi bencana kepada seluruh peserta. Booklet ini berisi informasi penting tentang berbagai jenis bencana, nomor telepon darurat, dan langkah-langkah penyelamatan diri yang dapat dijadikan rujukan oleh siswa dan keluarganya.
Acara Pelatihan Mitigasi Bencana ini merupakan bagian dari program BPBD Jawa Timur dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana. Program serupa akan dilaksanakan di berbagai sekolah di seluruh Jawa Timur sepanjang tahun 2024.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para siswa SMP Al Muslim Sidoarjo dapat menjadi pionir dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang mitigasi bencana di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar mereka. Langkah ini merupakan investasi jangka panjang dalam membangun masyarakat yang tangguh dan siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana di masa depan.
What's Your Reaction?