UJI KANDUNGAN BORAKS PADA MAKANAN OLEH SISWA & SISWI SMP WACHID HASJIM 9 SEDATI
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
Uji Kandungan Boraks pada makanan oleh Siswa dan Siswi SMP Wachid Hasjim 9 Sedati
Pendahuluan
Boraks adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam industri makanan untuk meningkatkan tekstur dan daya simpan. Meskipun demikian, penggunaannya dalam makanan sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk meningkatkan kesadaran mengenai keamanan pangan, siswa dan siswi SMP Wachid Hasjim 9 Sedati melaksanakan penelitian dengan uji kandungan boraks pada tahu dan pentol menggunakan indikator kunyit dan tusuk gigi.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya boraks dalam makanan.
2. Mengajarkan teknik sederhana untuk mendeteksi boraks.
3. Mendorong siswa untuk lebih peduli terhadap keamanan pangan.
Alat dan Bahan
1. Sampel makanan: tahu dan pentol.
2. Indikator kunyit (serbuk kunyit).
3. Air bersih.
4. Tusuk gigi.
5. Test tube atau wadah
Langkah-Langkah
1. **Pengambilan Sampel**: Siswa mengumpulkan berbagai sampel tahu dan pentol dari beberapa sumber.
2. **Persiapan**: Letakkan tahu dan pentol dalam test tube yang sudah disediakan.
3. **Penambahan Indikator**: Tancapkan tusuk gigi pada kunyit dan diamkan selama 3 menit.
4. **Uji dengan Tusuk Gigi**: Cabut tusuk gigi pada kunyit lalu tancapkan tusuk gigi pada sampel tahu dan pentol yang sudah disiapkan. Diamkan selama 3 menit lalu cabut kembali Jika tusuk gigi berubah warna menjadi merah bata, ini menunjukkan adanya boraks.
5. **Observasi Hasil**: Amati dan catat perubahan yang terjadi pada masing-masing sampel.
6. **Diskusi Hasil**: Siswa berdiskusi mengenai hasil uji dan apa arti dari hasil tersebut terhadap kesehatan.
Hasil dan Diskusi
Setelah melakukan pengujian, siswa mencatat hasil dari setiap sampel tahu dan pentol. Beberapa sampel menunjukkan reaksi positif dengan perubahan warna pada tusuk gigi, mengindikasikan adanya boraks, sedangkan yang lain tidak menunjukkan reaksi. Diskusi ini memberikan wawasan baru bagi siswa tentang pentingnya memilih makanan yang aman serta risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh boraks.
Kesimpulan
Kegiatan uji kandungan boraks menggunakan indikator kunyit dan tusuk gigi memberikan pengalaman berharga bagi siswa dan siswi SMP Wachid Hasjim 9 Sedati. Selain belajar tentang teknik pengujian, mereka juga memahami pentingnya keamanan pangan. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih selektif dalam memilih makanan dan meningkatkan kesadaran di lingkungan sekitar mengenai bahaya boraks.
Rekomendasi
Kegiatan serupa sebaiknya dilakukan secara berkala, melibatkan lebih banyak siswa, serta menjalin kerjasama dengan pihak berwenang seperti Dinas Kesehatan. Penyuluhan tentang cara memilih makanan yang aman juga sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keamanan pangan.
What's Your Reaction?