Raih Apresiasi Internasional, Santri SMP DAFI Sidoarjo Percaya Diri Bertemu Ratusan Pelajar Asia Pasifik
Global Youth Forum 2025 ini merupakan forum pelajar luar negeri yang ditujukan dalam membangun kepemimpinan, kolaborasi dan berpikir kritis siswa serta mampu berkomunikasi berbahasa inggris antar negara di Asia Pasifik.

SMP Islam Terpadu Darul Fikri yang dikenal dengan sebutan SMP DAFI ini sangat bersyukur mendapatkan pengalaman skala internasional melalui para santrinya. Sekolah yang berlamat di Jalan Baitul Mustaqim No. 1 RT 14 RW 03 Desa Sarirogo Kab. Sidoarjo ini mendapatkan kesempatan diundang dalam sebuah forum internasional yang bernama 2025 Global Youth Forum yang berlangsung dari tanggal 01, 02, 09 dan 11 September 2025 secara virtual. Program internasional ini diselenggarakan oleh Pemerintah Australia melalui lembaga Asialink Education dan University of Melbourne dengan menitiberatkan pada bagaimana membangun kepemimpinan pelajar, kolaborasi antar pelajar lintas negara, dan berpikir kritis tentang isu-isu global yang dijadikan pembahasan berkelanjutan secara kontekstual atau biasa disebut dengan SDGs (Sustainable Development Goals). Selain itu, program ini hanya diperuntukkan bagi sekolah dengan mengirimkan 8 delegasi saja untuk mengikutinya.
Koordinator Program Bilingual SMP DAFI, Muhammad Rukhan Asrori, S.S.,Gr. mengungkapkan rasa syukur yang luar biasa karena mimpi para santri SMP DAFI dapat bertemu dengan para pelajar luar negeri telah terwujud di tahun ajaran 2025-2026. Ia juga mengatakan bahwa ini adalah momentum awal mereka untuk memberikan suntikan semangat para santri lain untuk berperan sebagai delegasi pada event berikutnya. “Ada delegasi dari China, Vietnam, Kamboja, India, Korea Selatan, Indonesia dan tentunya tuan rumah Australia dengan dihadiri lebih dari 180 pelajar luar negeri”, tambahnya.
Hal yang senada, Eka Reski Fauziah, S.Pd.,Gr. selaku Pembina Program Bilingual Santri Putri yang menurut pandangannya bahwa sangat bangga melihat keterlibatan para santri dalam forum ini. Ia menambahkan bahwa mereka selama tiga hari tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga mampu menunjukkan keberanian, percaya diri, serta kemampuan berinteraksi dengan siswa siswi dari berbagai negara. “Hal ini membuktikan bahwa santri DAFI memiliki potensi global yang bisa bersaing secara positif di kancah internasional”, imbuhnya.
Eka berencana akan menyiapkan santri untuk terbiasa public speaking dan mendorong santri aktif mencari peluang beasiswa dan forum dari ajang global untuk pengalaman yang sangat luar biasa.
Pembina Program Bilingual Santri Putra, Lukman Setiawan, S.Pd.,Gr. menanggapi bahwa forum ini pesertanya lebih banyak dari pada konferensi internasional sebelumnya, sehingga santri SMP DAFI bisa bertemu dengan lebih banyak lagi peserta dari luar negeri dengan berbagai keunikan aksen berbahasa inggrisnya. Ia menambahkan bahwa forum ini juga dipandu langsung oleh Australian Native Speaker, sehingga para santri bisa langsung praktik berbicara (speaking) dengan penutur asli bahasa Inggris.
“Ada hal yang membanggakan disini adalah santri SMP DAFI juga berani berpendapat di forum sebesar itu, dan juga apa yang disampaikan oleh mereka mampu dimengerti oleh peserta lainnya. Hal itu membuktikan bahwa kualitas berbahasa asing santri kita sudah cukup layak”, tegasnya.
Seperti yang dilansir oleh kontributor enews.id, Ahmad Zaky Murtadho salah seorang delegasi tim SMP DAFI mengungkapkan rasa senangnya karena terpilih menjadi salah satu pesertanya. Ia bisa mengenal banyak pelajar dari berbagai negara dan bisa bertemu walaupun secara virtual (online). Zaid Zabbas Ayom juga menyampaikan bangganya karena mampu menjawab pertanyaan dari moderator acara internasional tersebut dan mendapatkan apresiasi berupa applause dari ratusan pelajar pelajar negeri tersebut.
Najwa Shakira Heningpratikta bereaksi sekali karena mengaku tidak percaya bisa terpilih dan bisa berkomunikasi dengan pelajar luar negeri. Ia membeberkan pada tahap presentasi proyek SDGs, tim SMP DAFI membangun kerja sama dan berbagi ide dalam menyusun presentasi serta berkomunikasi secara intens di sekolah dengan mengangkat beberapa fenomena kehidupan santri yakni bagaimana cara mengurangi kebiasaan kurang baik yaitu sering mengantuk di kelas agar dapat dihilangkan secara perlahan-lahan dengan membangun kerja sama dengan seluruh elemen warga sekolah.
Kepala SMP DAFI Sidoarjo, Uswatun Aisah, S.Pi.,S.Pd.,Gr. berpesan bahwa kesempatan ini sangat berharga untuk melatih kemampuan komunikasi, memperluas wawasan global, sekaligus memperkenalkan DAFI dari Indonesia ke negara lain. “Kegiatan ini agar anak-anak senantiasa menjaga akhlak, memanfaatkan forum ini untuk melatih conversation, dan tampil percaya diri sebagai duta DAFI di mata dunia”, tegasnya.
Uswatun berharap para santri dapat membagikan pengalaman serta ilmu yang diperoleh kepada teman-temannya di pesantren. Semoga pengalaman ini semakin menguatkan budaya bilingual di DAFI, menumbuhkan keberanian dalam komunikasi global, dan menjadi langkah nyata mencetak generasi Qur’ani yang berjiwa pemimpin dan berkompetensi internasional.
What's Your Reaction?






