Kunjungan Edukasi SMP Al Muslim di Kantor Bea Cukai Tanjung Perak

Sebanyak 104 siswa kelas IX SMP Al Muslim mengikuti kegiatan field trip di Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, Surabaya. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 1 Oktober 2025. Kegiatan yang bertajuk Belajar di Garis Batas Impor-Ekspor: Serunya Dunia Bea Cukai ini dilaksanakan untuk mewujudkan karakter siswa yang kritis terhadap pentingnya upaya menjaga stabilitas ekonomi melalui jalur perdagangan global.

Kunjungan edukasi ini merupakan salah satu bentuk aplikasi pembelajaran mendalam dari materi ilmu pengetahuan sosial yang sudah diajarkan di kelas. Melalui kegiatan ini, para siswa diharapkan memahami regulasi dalam proses impor-ekspor yang menjadi bagian tugas dari kantor bea cukai.

Dalam kunjungan tersebut, para siswa disuguhi dengan aksi demonstrasi anjing pelacak yang digunakan untuk mendeteksi dan mencegah penyelundupan barang berbahaya seperti narkotika, psikotropika, bahan peledak, senjata api, dan uang tunai yang terkait tindak pidana. Anjing K-9 berfungsi sebagai "mata" dan "hidung" yang lebih sensitif daripada alat konvensional, dengan kemampuan mendeteksi aroma spesifik pada berbagai objek, barang, hingga badan orang, serta memberikan sinyal pasif saat benda terlarang ditemukan.

“Hal ini tentu menjadi pengalaman dan pengetahuan baru yang mengesankan bagi para siswa kami” ujar Ustazah Maslahah selaku guru pendamping kegiatan tersebut.

Dalam sesi berikutnya, para siswa mendapatkan banyak informasi tentang kepabeanan dari narasumber kegiatan. Dalam kesempatan tersebut, narasumber memaparkan materi yang berkaitan dengan kepabeanan; peran, fungsi, tugas, dan tantangan dalam melakukan pekerjaan di kantor bea cukai. Para petugas di bea cukai harus memastikan bahwa seluruh barang yang masuk ke Indonesia terutama melalui jalur laut, adalah barang yang legal dan tidak menimbulkan kerusakan atau kerugian negara. Hal ini juga tentu akan berdampak pada stabilitas ekonomi di Indonesia. 

Lebih lanjut, narasumber juga menyampaikan bahwa peran bea cukai di antaranya adalah; memastikan industri perdagangan Indonesia terlindungi, mengasistensi industri, memfasilitasi perdagangan Indonesia agar bisa berperan sebagai eksportir, juga menjaga masyarakat melalui penindakan temuan-temuan yang menyalahi aturan. 

Saat ditanya tentang bagaimana tantangan bea cukai, narasumber menerangkan bahwa salah satunya adalah keterbatasan informasi masyarakat tentang bea cukai, untuk itu, sebagai upaya penyebaran informasi, pihak bea cukai menerima kunjungan edukasi dari lembaga pendidikan seperti yang dilakukan oleh SMP Al Muslim. Dengan begitu, harapannya siswa SMP Al Muslim bisa menjadi penyebar informasi yang benar tentang kepabeanan meski hanya kepada orang-orang terdekatnya. 

Pada akhir kunjungan, para fasilitator membangkitkan semangat para siswa melalui kegiatan games dengan aplikasi kahoot. Para siswa tampak antusias mengikuti seluruh instruksi fasilitator. Games tersebut sekaligus juga sebagai bahan refleksi bagi para siswa yang selama beberapa jam mengikuti kunjungan edukasi di kantor bea cukai.

“Manfaat yang saya dapatkan dari kunjungan ini adalah dapat menambah wawasan tentang peran dan cara kerja bea cukai, serta sistem penarikan tarif bea cukai” ujar Athar, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan field trip.

Kegiatan field trip ini sebagai penegasan bahwa SMP Al Muslim memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk belajar di mana saja dan kepada siapa saja, karena sejatinya tempat belajar tidak hanya terbatas pada sebuah ruang kelas, dan sumber ilmu bukan hanya buku dan guru, melainkan semua sarana yang bisa memberi tambahan wawasan dan informasi untuk meningkatkan kualitas diri.