WARNA-WARNI HARDIKNAS MERDEKA BELAJAR, MERDEKA BERKARYA: HARDIKNAS DALAM BALUTAN TRADISI
simfoni, tradisi, dan inovasi
simfoni, tradisi, dan inovasi
Dalam semangat “Merdeka Belajar” dan pelestarian budaya, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 diwarnai dengan nuansa khas Indonesia yang penuh makna. Kegiatan diawali dengan upacara bendera yang semarak, di mana seluruh peserta didik dan tenaga pendidik tampil anggun dan bangga mengenakan baju adat atau pakaian tradisional dari berbagai daerah di Nusantara. Kehadiran ragam busana ini tidak hanya mempererat rasa cinta tanah air, tetapi juga mencerminkan keberagaman budaya yang menjadi kekayaan bangsa.
Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pameran batik tulis hasil karya siswa-siswi kelas 8. Karya-karya ini merupakan bagian dari implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kearifan Lokal”. Uniknya, setiap karya batik tersebut telah dijahit menjadi baju batik yang akan mereka kenakan sebagai seragam sekolah khusus setiap hari Jumat, sebagai bentuk nyata cinta budaya dan hasil karya mandiri.
Dalam prosesnya, para siswa tidak hanya belajar membatik secara teknis, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam setiap motif. Pameran ini menjadi ajang apresiasi dan pembuktian bahwa pendidikan tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga membentuk karakter dan kecintaan terhadap budaya sendiri.
Hardiknas 2025 bukan sekadar peringatan, tetapi juga panggung bagi generasi muda untuk menunjukkan bahwa mereka siap menjadi pelajar yang kreatif, berkarakter, dan mencintai budayanya. Lebih dari itu, Hardiknas 2025 diharapkan menjadi momentum berharga untuk menegaskan bahwa generasi muda Indonesia mampu belajar, berkarya, dan menjaga warisan budayanya dengan sepenuh hati.
What's Your Reaction?






