Hardiknas dan Literasi: Menyalakan Semangat Belajar di Era Digital

Hardiknas dan Literasi: Menyalakan Semangat Belajar di Era Digital

May 5, 2025 - 09:19
 0  34
Hardiknas dan Literasi: Menyalakan Semangat  Belajar di Era Digital

Setiap tanggal 2 Mei, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Tanggal ini dipilih untuk mengenang hari lahir Ki Hajar Dewantara, tokoh besar pendidikan Indonesia. Bagi kita para pelajar, Hardiknas bukan hanya tentang upacara bendera atau kegiatan seremonial. Lebih dari itu, Hardiknas adalah kesempatan untuk merenungkan: sudah sejauh mana kita menghargai pendidikan, dan apakah kita sudah menjadi pelajar yang literat?

Belajar dari Ki Hajar Dewantara 

Siapa sebenarnya Ki Hajar Dewantara? Ia adalah seorang guru bangsa yang punya pandangan luar biasa tentang pendidikan. Ia mendirikan Perguruan Taman Siswa pada tahun 1922, agar semua anak Indonesia bisa bersekolah, tidak hanya anak bangsawan.

Filosofi pendidikannya sangat terkenal 

“Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” Artinya, di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan. Ki Hajar percaya bahwa pendidikan bukan hanya soal menghafal pelajaran, tapi tentang membentuk manusia yang berpikir bebas, kreatif, dan bertanggung jawab. Nah, salah satu kunci untuk mencapainya adalah melalui literasi.

Apa Itu Literasi?

Literasi bukan hanya tentang bisa membaca dan menulis. Di zaman sekarang, literasi berarti juga bisa memahami informasi, menyaring berita yang benar, menggunakan internet dengan bijak, bahkan mampu berbicara dan menulis dengan baik. Semakin tinggi kemampuan literasimu, semakin mudah kamu memahami pelajaran dan dunia di sekitarmu. Sayangnya, banyak hasil survei menunjukkan bahwa kemampuan literasi pelajar Indonesia masih rendah d ibandingkan negara lain. Ini jadi PR besar bagi kita semua—guru, siswa, dan orang tua.

Mengapa Literasi Penting Bagi Kita?

Coba bayangkan kamu bisa membaca dengan cepat dan memahami isi buku pelajaran hanya dengan sekali baca. Atau kamu bisa membuat tulisan yang menarik di media sosial, atau bahkan menulis cerita pendekmu sendiri di majalah sekolah. Semua itu dimulai dari kemampuan literasi. Di masa depan, hampir semua pekerjaan membutuhkan kemampuan literasi yang baik. Maka, sekaranglah saat yang tepat untuk melatih diri kita. Mulailah dari hal - hal sederhana seperti: membaca buku setiap hari, walaupun hanya 10 menit, menulis jurnal harian atau opini singkat, bertanya dan berdiskusi di kelas serta mengikuti kegiatan literasi seperti pojok baca, lomba menulis, atau majalah dinding.

Tantangan Literasi di Era Digital

Kita hidup di zaman serba digital. Semua informasi bisa didapatkan dengan cepat melalui internet. Tapi di balik kemudahan itu, kita juga harus berhati-hati. Banyak berita palsu (hoaks), informasi menyesatkan, dan konten negatif yang bisa muncul kapan saja. Oleh karena itu, literasi digital sangat penting. Kita harus belajar bagaimana memilah informasi, menyaring yang benar dan bermanfaat, serta menggunakan teknologi secara bijak. Jadilah pengguna media sosial yang cerdas, bukan yang mudah terprovokasi.

Jadikan Literasi Sebagai Gaya Hidup

Hardiknas mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah bekal utama untuk masa depan. Ki Hajar Dewantara telah mewariskan semangat belajar yang merdeka, bermakna, dan berpihak pada anak-anak bangsa. Mari kita lanjutkan semangat itu dengan menjadi pelajar yang gemar membaca, suka bertanya, dan terus menulis.

Jadikan literasi sebagai gaya hidupmu. Karena dengan literasi, kamu bisa menjelajah dunia tanpa batas, mengenal banyak hal baru, dan menjadi pribadi yang lebih percaya diri.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow