Satu untuk Semua? Tidak “ SD Negeri 2 Tumpakrejo Memaksimalkan Potensi Setiap Siswa dengan Berdiferensiasi dalam Pembelajaran”

Dec 8, 2024 - 20:08
Dec 8, 2024 - 20:18
 0  9
Satu untuk Semua? Tidak “ SD Negeri 2 Tumpakrejo Memaksimalkan Potensi Setiap Siswa dengan Berdiferensiasi dalam Pembelajaran”
Satu untuk Semua? Tidak “ SD Negeri 2 Tumpakrejo Memaksimalkan Potensi Setiap Siswa dengan Berdiferensiasi dalam Pembelajaran”

Oleh : Anggun Eko Ferianto, S.Pd.

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa tidak semua siswa dapat belajar dengan cara yang sama?

Di SD Negeri 2 Tumpakrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang mengimplemetasikan Kurikulum Merdeka, untuk mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila dengan membantu siswa mengembangkan kemampuan sesuai potensinya. Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan di  SD Negeri 2 Tumpakrejo hadir sebagai jawaban atas pertanyaan tersebut. Kita akan menjelajahi konsep pembelajaran berdiferensiasi, manfaatnya bagi siswa, serta bagaimana kita dapat mewujudkan pembelajaran yang lebih personal di sekolah dasar."

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan layanan sesuai kebutuhan, minat, dan karakteristik siswa (Sarnoto, A. Z., 2024). Di sekolah dasar, pendekatan ini bertujuan untuk memastikan setiap siswa dapat belajar dengan cara yang paling sesuai dengan potensinya. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang tidak hanya relevan tetapi juga menjadi keharusan dalam dunia pendidikan modern, terutama di jenjang sekolah dasar. Dengan heterogenitas siswa yang sangat tinggi pada usia tersebut, diferensiasi adalah solusi untuk memastikan semua siswa dapat berkembang sesuai potensinya. Berikut adalah beberapa poin literasi terkait pembelajaran berdiferensiasi

Prinsip Dasar Pembelajaran Berdiferensiasi: 1) Proaktif: Guru merancang pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung. 2) Berfokus pada kebutuhan siswa: Memperhatikan perbedaan kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar siswa. 3) Fleksibel: Mengadaptasi konten, proses, dan produk pembelajaran sesuai karakteristik siswa. Dimensi Diferensiasi: 1) Diferensiasi Konten: Menyesuaikan materi yang diajarkan, misalnya dengan memberikan bahan bacaan yang berbeda tingkat kesulitannya. 2) Diferensiasi Proses: Menyediakan berbagai strategi pembelajaran, seperti diskusi kelompok, eksperimen, atau pembelajaran mandiri. 3) Diferensiasi Produk: Memberikan kebebasan bagi siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka dalam berbagai bentuk, misalnya poster, cerita, atau presentasi.

Namun, pembelajaran berdiferensiasi memerlukan komitmen yang tinggi dari guru. Proses perencanaan hingga pelaksanaan memerlukan waktu dan energi ekstra. Guru harus mampu melakukan pre-assessment untuk memahami kebutuhan siswa, merancang kegiatan yang variatif, dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Hal ini bisa menjadi tantangan, terutama di sekolah dengan rasio siswa-guru yang tinggi atau fasilitas yang terbatas. Di sisi lain, kehadiran teknologi dapat menjadi pendorong utama keberhasilan pembelajaran berdiferensiasi. Platform seperti Canva, Quizizz, atau Google Classroom mempermudah guru menyediakan materi yang beragam dan menarik. Teknologi memungkinkan siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan kecepatan mereka masing-masing.

Dampak positif dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi, yang menekankan penyesuaian proses, konten, dan produk pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, minat, dan tingkat kemampuan siswa, terutama dalam peningkatan hasil belajar, meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa, pengembangan kemandirian belajar, meningkatkan kepercayaan diri siswa, mengurangi ketimpangan belajar di kelas, pengembangan berpikir kritis dan kreatif, meningkatkan hubungan guru dan siswa, mendorong kolaborasi antar siswa, peningkatan kompetensi guru, dan menyiapkan siswa untuk masa depan.

Secara keseluruhan, pembelajaran berdiferensiasi yang di implementasikan di SD Negeri 2 Tumpakrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang adalah jawaban atas kebutuhan pendidikan yang inklusif dan adaptif. Ketika diterapkan dengan baik, pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa tetapi juga menciptakan lingkungan yang menghargai keberagaman. Namun, dukungan pelatihan, waktu yang memadai, dan akses teknologi menjadi prasyarat penting untuk keberhasilannya. Oleh karena itu, kolaborasi antara guru, orang tua, dan pembuat kebijakan sangat dibutuhkan agar pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi praktik yang berkelanjutan.

 

*) Kepala SD Negeri 2 Tumpakrejo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang.

S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Surabaya

Dosen Pengampu: Dr. Hitta Alfi Muhimmah, M.Pd. dan Dr. Ganes Gunansyah, S.Pd., M.Pd.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

frandhica Guru kelas 6 SD sejak tahun 2012 di SDN Bringinbendo 1 Kec. Taman | YouTube: Sang Guru | Twitter : @frandhica | IG : @frandhica_